Rabu, 23 Oktober 2013

Halloween

Halloween selalu dirayakan tiap tanggal 31 Oktober malam oleh umat kristiani, utamanya di luar negeri. Perayaan ini menggunakan pakaian yang menyeramkan, dan anak anak kecilnya berkeliling dari pintu satu ke pintu lainnya rumah tetangga dengan berteriak "trick or treat" dan mendapatkan permen.

Kata ‘Halloween’ barasal dari All Hallows Eve (malam mensucikan),

Halloween selalu dirayakan setiap tahun tanggal 31 Oktober malam oleh umat Kristiani, terutama di luar negeri. Di Indonesia juga dirayakan, walaupun masih terbatas pada acara-acara yang diselenggarakan kaum selebritis. Sebenarnya apa sih Halloween itu? Kenapa mereka memakai kostum serba menakutkan? Benarkah itu dulunya berkaitan dengan pemujaan terhadap setan, atau hanya sekedar ritual kuno?


Karena keesokan harinya adalah hari peringatan untuk menghormati orang suci bagi umat Kristiani (All Saints Day). Salah satu cerita mengatakan bahwa Halloween diperkenalkan oleh bangsa Celtik di Irlandia yang percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober malam roh-roh orang yang sudah meninggal gentayangan untuk merasuki tubuh mereka yang masih hidup.

Sejumlah sumber mengatakan bahwa bangsa Celtik akan membakar mereka yang kerasukan sebagai pelajaran bagi roh-roh lainnya agar tidak berani merasuki. Sumber lainnya mengatakan itu hanya mitos saja. Kebiasaan merayakan Halloween dibawa ke Amerika oleh para imigran Irlandia yang mengalami bencana kelaparan di tahun 1840an.

Akan tetapi kebiasaan trick-or-treat dipercaya berasal dari budaya bangsa Eropa abad ke sembilan. Mereka merayakan hari roh tiap tanggal 2 November dengan cara berjalan dari desa ke desa meminta ‘kue roh’ yang berupa roti dengan kismis. Semakin banyak kue yang mereka dapat, semakin banyak pula doa yang akan mereka panjatkan untuk keluarga yang sudah meninggal dari si pemberi kue. Dengan demikian diharapkan roh mereka akan langsung masuk ke surga dan tidak gentayangan lagi.

Jadi walaupun sejumlah kelompok pemuja setan dan sejenisnya memperlakukan Halloween sebagai hari raya utama, tapi praktek-praktek negatif berbau kesetanan tidak berkembang. Yang berkembang adalah ritual untuk memperingati tahun baru bangsa Celtic.

Perayaan Halloween memang hal yang banyak berkembang saat ini, tetapi boleh atau tidaknya, tentu ke diri masing-masing umat beragama. Halloween ditunjukan pada umat kristiani, namun kini halloween sudah dimodifikasi sehingga banyak umat yang ikut merayakan. Bagi yang berprinsip tidak merayakan, maka kita harus  menghormatinya, tidak menimbulkan kerusuhan antar umat beragama, seperti umat tersebut menghargai. 

Yang terpenting perayaan tersebut jangan dijadikan dasar bahwa kita dapat merayakan apapun karena alasan globalisasi. Hendaknya sebagai pemuda pemudi indonesia kita harus memilah apa yang boleh dilaksanakan ataupun tidak, karena masa depan bangsa ada ditangan kita. Ada baiknya kita melakukan seperti mereka, yaitu memodifikasi budaya kita, dan menyebarkannya kepenjuru dunia, seperti halnya batik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar